mEt daTAng kawand...!!

Glitter Words
[Glitterfy.com - *Glitter Words*]


hiDupmu akan lebih inDah ketika kamu mamPu melihat seGala sesuaTu deNgan pEnuh syukUr...
Alhamdulillah...


Senin, 21 September 2009

Puasa dan Kecerdasan Emosi

Saya akan mengemukakan sebuah bukti ilmiah tentang manfaat puasa yang saya kutip dari tulisan Daniel Goleman, seorang ahli dan peneliti tentang kecerdasan emosi, sebagai berikut: Anak-anak berusia empat tahun di Taman Kanak-kanak Stanford disuruh masuk ke dalam sebuah ruangan. Sepotong marshmallow diletakkan di atas meja di hadapan mereka. Kepada mereka dikatakan,“Kalian boleh makan marshmallow ini jika mau, tetapi bila kalian memakannya setelah saya kembali ke sini, kalian akan mendapatkan sepotong lagi.”

Sekitar empat belas tahun kemudian, sewaktu anak-anak itu lulus sekolah lanjutan tingkat atas, anak-anak yang dahulu langsung memakan marshmallow cenderung tidak tahan menghadapi stress, mudah tersinggung dan lebih mudah berkelahi, sekaligus kurang tahan uji dalam mengejar cita-cita mereka dibandingkan dengan anak-anak yang mampu menahan diri sehingga mendapatkan dua potong. Lebih mengejutkan lagi, anak-anak yang mampu menahan diri dalam uji marshmallow, memperoleh nilai rata-ratanya 210 lebih tinggi (dari nilai tertinggi 1.600) dalam ujian masuk perguruan tinggi.

Ketika mereka tumbuh menjadi dewasa dan bekerja, perbedaan-perbedaan di antara mereka semakin mencolok. Di penghujung usia duapuluhan, mereka yang lulus uji marshmallow ketika kanak-kanak, tergolong orang yang sangat cerdas, berminat tinggi, dan lebih mampu berkonsentrasi. Mereka lebih mampu mengembangkan hubungan yang tulus dan akrab dengan orang lain, lebih handal, lebih bertanggungjawab, dan memiliki kendali diri yang lebih baik saat menghadapi frustrasi. Kondisi sebaliknya dialami mereka yang tidak lulus uji marshmallow. Kemampuan kognitif dan kecakapan emosi mereka jauh lebih rendah dibandingkan kelompok yang tahan uji marshmallow.

Uji marshmallow membuktikan pentingnya ibadah puasa yang diperintahkan oleh Tuhan melalui Nabi Muhammad saw., kurang lebih seribu empat ratus tahun yang lalu, ketika ilmu psikologi dan penelitian ilmiah sama sekali belum dikenal. Ini adalah mukjizat Rasulullah yang kini terbukti kebenarannya secara ilmiah, yaitu meningkatkan kecakapan emosi dan spiritual.

by: Ary Ginanjar Agustian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KoMentarnya yaa wt agku. . .^^

Ecsotis friend

Ecsotis friend
foto bareng sewaktu selesai ujian praktek agama tgl 28 April 2009