mEt daTAng kawand...!!

Glitter Words
[Glitterfy.com - *Glitter Words*]


hiDupmu akan lebih inDah ketika kamu mamPu melihat seGala sesuaTu deNgan pEnuh syukUr...
Alhamdulillah...


Kamis, 07 Mei 2009

Andri Wongso, seorang motivator…

ada yg tau Andri Wongso? konon katanya, beliau adalah seorang motivator yang wuiiwh.. banget! kmarin sy buka websitenya, dan ada sebuah cerita yang menginspirasi [ bagi saya]. Check this out…

Alkisah, di puncak sebuah mercusuar, tampak lampu mercusuar yang gagah dengan sinarnya menerangi kegelapan malam. Lampu itu menjadi tumpuan perahu para nelayan mencari arah dan petunjuk menuju pulang.

Dari kejauhan, pada sebuah jendela kecil di rumah penjaga mercusuar, sebuah lampu minyak setiap malam melihat dengan perasaan iri ke arah mercusuar. Dia mengeluhkan kondisinya, “Aku hanyalah sebuah lampu minyak yang berada di dalam rumah yang kecil, gelap dan pengap. Sungguh menyedihkan, memalukan, dan tidak terhormat. Sedangkan lampu mercusuar di atas sana, tampak begitu hebat, terang dan perkasa. Ah….Seandainya aku berada di dekat mercusuar itu, pasti hidupku akan lebih berarti, karena akan banyak orang yang melihat kepadaku dan aku pun bisa membantu kapal para nelayan menemukan arah untuk membawanya pulang ke rumah mereka dan keluarganya.”

Suatu ketika, di suatu malam yang pekat, petugas mercusuar membawa lampu minyak untuk menerangi jalan menuju mercusuar. Setibanya di sana, penjaga itu meletakkan lampu minyak di dekat mercusuar dan meninggalkannya di samping lampu mercusuar. Si lampu minyak senang sekali. Impiannya menjadi kenyataan. Akhirnya ia bisa bersanding dengan mercusuar yang gagah. Tetapi, kegembiraannya hanya sesaat. Karena perbandingan cahaya yang tidak seimbang, maka tidak seorang pun yang melihat atau memperhatikan lampu minyak. Bahkan, dari kejauhan si lampu minyak hampir tidak tampak sama sekali karena begitu lemah dan kecil.

Saat itu, lampu itu menyadari satu hal. Ia tahu bahwa untuk menjadikan dirinya berarti, dia harus berada di tempat yang tepat, yakni di dalam sebuah kamar. Entah seberapa kotor, kecil dan pengapnya kamar itu, tetapi di sanalah lebih bermanfaab. Sebab, meski nyalanya tak sebesar mercusuar, lampu kecil itu juga bisa memancarkan sinarnya menerangi kegelapan untuk orang lain. Lampu kini tahu, sifat iri hati karena selalu membandingkan diri dengan yang lain, justru membuat dirinya tidak bahagia dan memiliki arti.

Pembaca yang budiman,
Hidup kita tentu akan menderita jika merasa diri sendiri selalu lebih rendah dan kecil. Maka, tidak akan tenang hidup jika kita selalu membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain dan menganggap orang lain lebih hebat. Apalagi, jika kita kemudian secara membuta mencoba menjadi orang lain.
Meniru orang memang sah dan boleh saja. Namun, belajarlah dari orang lain dari sisi yang baik saja, tentu dengan tanpa mengecilkan dan meremehkan diri sendiri.
Karena itu, apapun keadaan diri, kita harus senantiasa belajar bersyukur dan tetap bangga menjadi diri sendiri. Selain itu, kita juga butuh melatih dan memelihara keyakinan serta kepercayaaan diri. Dengan menyadari kekuatan dan kelebihan yang kita miliki, dan mau berjuang selangkah demi selangkah menuju sasaran hidup yang telah kita tentukan, ditambah bekal kekayaan mental yang kita miliki, pastilah kemajuan dan kesuksesan yang lebih baik akan kita peroleh.

Jadilah diri sendiri! Be your self!
Salam sukses luar biasa!!!

hmm… kalo dipikir”, bener juga, ya. Lebih baik tidak terlihat, tapi NYATA berguna, daripada selalu berusaha terlihat [baca : eksis], tapi malah ga berguna sama sekali, dan lama” malahan ngga terlihat sama sekali. Buat apa berharap jadi orang lain? Buat apa sibuk mengagumi potensi orang lain [secara berlebihan sampe fanatik]? Buang-buang waktu aja.
Kan bakal lebih berguna kalo kita mulai eksplore kelebihan kita sendiri.. toh, semua orang pasti punya kelebihan, punya potensi. Itu mah pinter-pinternya kita aja menggali potensi diri. Oke, deh. Pasti ada ‘orang’ di sekitar kita yang jauh lebih baik dari kita. Banyak, malah. Tapi, kita harus yakin kalo kita juga bisa sehebat ‘mereka’.

Inget konsep “Mind’s Power”ga? atau inget motto perusahaan Honda [ The Power of Dream], ga? Kita bisa menjadi apa yg kita inginkan dan pikirkan [dengan usaha tentu aja]. Inget! Ga ada 1 pun di dunia ini yang diciptakan dengan sia-sia. Bahkan setitik debu bisa ngasih makan banyak orang [tukang sapu, pabrik vaccum cleaner, dll].

naonc, jadi ngalor-ngidul ngomong teh.. heuheu.. udah ah.. ngantugh..

Entry Filed under: coratcoret, tokoh? mm... and tagged: inspirator, motivator

Keahlian seorang motivator

Apakah anda termasuk orang yang ahli berbicara, mendengarkan, dan mampu menyemangati orang lain? Kalau ya, berarti anda berpotensi menjadi 'motivator'. Di dalam organisasi perusahaan selalu dibutuhkan motivator atau penggerak untuk meraih kesuksesan. Dan patut anda garisbawahi, motivator tidak selalu duduk di puncak pimpinan. Dia bisa saja duduk di level karyawan, supervisor, atau manajer.

Tetapi tentu saja motivator yang handal bisa menjadi pemimpin yang berhasil pula. Motivator adalah orang-orang yang mampu membuat segalanya menjadi kenyataan. Mereka mampu menggerakkan orang lain untuk bertindak dan tahu kapan saatnya menggunakan tekanan dan kapan saatnya tidak. Berikut ini merupakan beberapa keahlian yang dimiliki seorang motivator handal, menurut John Brinkerhoff dalam bukunya How to Get Along and Get Ahead:

Mampu berpikir jernih

Seorang motivator mampu membedakan antara fakta, perkiraan, khayalan, atau fiksi. Motivator juga mampu berpikir secara obyektif dengan emosi yang selalu terkendali. Motivator yang terlatih mengetahui apa yang ingin diselesaikan dan sanggup menjaga tujuan dengan motif yang jelas.

Mudah dipahami orang lain

Motivator selalu bicara dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh pendengarnya. Saat menyampaikan gagasannya, kata-kata, intonasi dan bahasa tubuhnya terpadu dalam harmoni yang serasi. Sehingga mereka tidak pernah terperangkap dalam hambatan komunikasi. Karena memang, seorang motivator selalu berusaha keras menyampaikan pesan-pesannya secara langsung dan sekomprehensif mungkin.

Mampu menjadi pendengar yang baik

Seorang motivator mampu mendengarkan reaksi-reaksi yang muncul setelah ia mengungkapkan pesannya. Ia mampu memperhatikan segala tanda dan isyarat sehubungan dengan gagasan-gagasannya. Dan ia juga mampu menterjemahkan bahasa isyarat tersebut ke dalam kondisi yang sebenarnya. Ia dapat memperhatikan secara detil dan memahami apa yang orang lain katakan.

Terlatih dalam berbicara

Pembicaraan merupakan format memotivasi yang paling efektif. Karena itu seorang motivator yang berpengalaman sangat menyadari perbedaan antara diskusi, menggurui atau berkhotbah. Sehingga ia mampu membuat pendengarnya lebih komunikatif dan merasa nyaman.
Pada dasarnya, motivator yang ulung bukan cuma pandai berbicara dan mendengarkan tetapi juga secara konsisten mampu memotivasi serta mampu membangkitkan semangat dan gairah orang lain. So, jika anda memiliki jiwa motivator nggak ada salahnya anda pupuk terus terus, keahlian ini. Sehingga saat anda menjadi pemimpin kelak, anda nggak akan kesulitan memotivasi anak buah

Kebersamaan

Semalam,
Kita bersama, berkumpul.
Berbagi cerita, canda, dan
terkadang terselip lelucon yang membuat kita semua tertawa.
Bercanda, lupakan sejenak perselisihan,
lupakan sejenak segala kesibukan,
hilangkan semua penat yang seharian memikul,
membebani pundak.
Kebersamaan,
menjadikan persaudaraan mulai nampak kembali,
penuh kehangatan..

Rabu, 06 Mei 2009

SahaBat seJati???

2004 aku mengenalnya
2005 aku memilikinya
2006 aku meninggalkannya
2007 dia semakin menjauh
2008 aku merindukannya
2009 aku berharap bisa bertemu dengannya

Senin, 04 Mei 2009

Faktor Keberuntungan: mengapa beberapa orang dihinggapi keberuntungan

Artikel menarik yang ditulis oleh Richard Wiseman tentang mengapa ada beberapa orang yang selalu dihinggapi keberuntungan sedangkan kebanyakan orang susah untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Richard Wiseman adalah penulis ‘The Luck Factor’ dan seorang pengajar di University of Hertfordshire.

Pertanyaan tentang keberuntungan membawanya untuk meneliti tentang faktor ini sekitar 10 tahun yang lalu. Ia bertanya-tanya mengapa sebagian orang selalu berada di tempat yang tepat dan waktu yang tepat pula. Sedangkan yang lainnya terus menerus kehilangan kesempatan untuk mendapatkannya.

Ia kemudian menulis iklan di koran nasional setempat. Ia meminta orang yang merasa secara konsisten beruntung dan tidak beruntung untuk menghubungi dirinya. Melalui iklan tersebut ia bertemu dengan ratusan orang yang tidak ‘biasa’ dan selama bertahun-tahun mewancarai mereka. Ia memonitor orang-orang tersebut dan meminta mereka mengambil bagian dalam eksperimen.

Richard mengamati bahwa walaupun kebanyakan orang tidak menyadari apa penyebab keberuntungan mereka, namun dari cara berpikir dan kebiasaan mereka sangat berhubungan erat dengan keberuntungan dan ketidakberuntungan. Hasil ini juga mengabaikan kemungkinan dicap untung-untungan, karena kenyataannya orang beruntung selalu bertemu dengan keberuntungan sedangkan orang tidak beruntung tidak pernah bertemu dengan keberuntungan.

Hal ini dibuktikan dengan sebuah test untuk melihat apakah ada perbedaan kemampuan di antara orang-orang ini dalam menemukan keberuntungan tersebut. Ia memberikan sebuah koran kepada orang beruntung dan tidak beruntung, kemudian menyuruh mereka menghitung berapa banyak foto di koran tersebut.

Richard menempatkan teks ukuran besar di sebuah halaman yang memenuhi setengah halaman dengan font sebesar 2 inci bertuliskan ‘Tell the experimenter you have seen this and win $50′ artinya ‘katakan ke peng-eksperimen Anda kalo Anda melihat tulisan ini dan dapatkan $50′. Walaupun tulisan tersebut terpampang dengan jelas di sebuah halaman, namun kebanyakan orang tidak beruntung tidak memperhatikannya, sedangkan orang beruntung memperhatikan tulisan tersebut.

Orang tidak beruntung umumnya lebih tertekan daripada orang beruntung. Kekhawatiran karena tekanan telah mengganggu kemampuannya untuk menghadapi hal yang tidak diharapkan. Hasilnya mereka terlalu fokus untuk mencari hal lain. Seperti ketika mereka menghadiri suatu pesta, mereka mencari calon partner yang sempurna, namun kehilangan kesempatan untuk mencari teman yang baik. Contoh lain ketika ‘orang tidak beruntung’ mencari iklan di koran untuk suatu jenis pekerjaan, mereka malah melewatkan jenis pekerjaan menarik lainnya.

Orang beruntung lebih relaks dan terbuka, sehingga mereka bisa melihat hal lain selain yang dicari. Berdasarkan penelitian ini, Richard menemukan ada prinsip-prinsip yang dipegang oleh ‘orang beruntung’ untuk menemukan keberuntungannya, yaitu:

  1. Mereka terlatih menciptakan dan melihat kemungkinan peluang baik
  2. Membuat keputusan baik berdasarkan intuisinya
  3. Menciptakan ramalan menggunakan ekspektasi positif
  4. Mengembangkan sifat ulet untuk mengubah nasib buruk menjadi baik

Pertanyaan selanjutnya yang muncul dibenak Richard adalah apakah prinsip ini bisa digunakan untuk menciptakan keberuntungan pada orang-orang. Kemudian ia mengumpulkan beberapa relawan yang bersedia menjalankan latihan selama sebulan untuk berpikir dan berlaku seperti orang beruntung. Dan hasilnya mengagumkan, latihan tersebut membantu mereka menemukan keberuntungan, mendengar intuisi mereka, berharap beruntung, dan lebih tahan terhadap nasib buruk. 80 persen dari relawan lebih bahagia, lebih puas dan lebih penting lagi adalah lebih beruntung.

‘Orang beruntung’ menjadi lebih beruntung dan ‘orang tidak beruntung’ menjadi beruntung setelah menjalani latihan ini. Rihard merasa sudah menemukan Faktor keberuntungan yang susah dipahami ini, ia kemudian memberikan 4 tip untuk menjadi beruntung:

  1. Dengarkan insting baik Anda karena biasanya insting tersebut benar adanya
  2. Jadilah orang yang terbuka terhadap pengalaman baru dan lepas dari rutinitas sehari-hari
  3. Luangkan waktu beberapa menit untuk memikirkan hal-hal yang sudah berjalan baik hari itu
  4. Visualisasikan bahwa Anda menjadi beruntung sebelum menerima telepon atau aktifitas lainnya

Semoga hari-hari Anda beruntung dan bekerja dengan baik.

Orang paling bahagia di dunia bukanlah orang yang tidak memiliki masalah satupun, tetapi adalah orang yang bisa belajar hidup dengan sesuatu yang tidak sempurna atau kurang sempurna.

Diterjemahkan dari artikel berbahasa inggris, semoga bermanfaat
http://timesofindia.indiatimes.com/articleshow/msid-3896391,prtpage-1.cms

Perlakukan dengan baik

Sebuah kisah yang ditulis oleh Daniel Iswahyudi di website andriewongso.com patut untuk kita baca. Sangat menggugah, berikut adalah penuturannya sesuai sumber artikel.

Seorang teman pernah menceritakan kepada saya, bahwa apa yang kita berbuat kepada orang lain, barangkali akan cepat kita lupakan, tetapi tanpa kita sadari akan membekas dalam hati orang lain.

Peristiwa ini terjadi di penerbangan Trans-Atlantik pada 14 Oktober 1998. Seorang wanita duduk di sebelah seorang pria kulit hitam. Si wanita nampak gelisah, bertanya pada pramugari untuk mencarikan tempat duduk kosong lain, sebab dia tak ingin duduk di sebelah orang yang tak menyenangkan.

Pramugari mengatakan bahwa pesawat itu penuh, tapi ia akan mencoba memeriksa kalau-kalau ada tempat duduk kosong di kelas satu. Segenap penumpang lain yang memperhatikan kejadian itu merasa terkejut dan kesal. Bukan saja karena wanita itu bersikap kasar dan keterlaluan, tapi bahwa wanita itu kemungkinan bisa dipindahkan ke kelas satu.

Pria yang duduk di sebelah wanita itu merasa sangat tidak nyaman melihat semua kejadian itu, tapi cukup menguasai diri dan tidak bereaksi. Suasana di kabin pesawat terasa penuh ketegangan. Sementara wanita tadi tampak puas, karena merasa akan dipindahkan ke kabin kelas satu, menjauhi penumpang tak menyenangkan di sebelahnya.

Beberapa menit kemudian pramugari tadi kembali dan memberitahu wanita tadi:

“Maaf, bu. Seluruh tempat duduk pada penerbangan ini betul-betul penuh. Untunglah saya menemukan satu tempat duduk dosong di kabin kelas satu. Tapi perlu sedikit waktu, sebab untuk membuat perubahan demikian saya harus mendapatkan ijin dari kapten pesawat. Beliau mengatakan bahwa kami tak seharusnya memaksa orang duduk di samping orang yang tak menyenangkan dan memerintahkan saya melakukan perubahan segera.”

Penumpang lain tak percaya dengan apa yang mereka dengar dan wanita tadi dengan ekspresi kemenangan di wajahnya, bersiap-siap untuk bangun meninggalkan tempat duduknya.

Kemudian pramugari tadi berpaling kepada pria berkulit hitam di sebelah penumpang wanita tadi dan berkata: “Tuan… bersediakah anda direpotkan sejenak ikut saya pindah ke kabin kelas satu? Atas nama penerbangan ini, kapten mohon maaf telah memberikan tempat duduk di sebelah orang yang kurang menyenangkan. ”

Dan seluruh penumpang di kabinpun bertepuk tangan. Mereka berdiri memberikan penghargaan akan solusi atas sikon demikian yang dilakukan awak kabin dengan sangat baik

Tahun itu, sang kapten dan pramugarinya menerima penghargaan atas tindakan mereka di penerbangan tersebut. Sehubungan dengan hal itu, pihak perusahaan menyadari mereka belum memprioritaskan pelatihan yang cukup terhadap para karyawannya. Perusahaan Penerbanganpun segera melakukan perubahan! Sejak peristiwa tadi, di semua kantor mereka dan dalam tampilan yang terlihat jelas oleh semua orang, terpampang tulisan sebagai berikut:

Orang bisa melupakan apa yang anda ucapkan pada mereka.
Orang bisa melupakan apa yang anda perbuat terhadap mereka.
Tetapi mereka tak akan pernah melupakan kesan yang anda tinggalkan di hati mereka.

Jadi benarlah apa yang pernah dikatakan orang bijak: “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka.” Kalau kita ingin dihargai, maka hargailah orang lain. Kalau kita ingin dikasihi, kasihilah orang lain. Kalau kita ingin selalu menerima yang baik, maka perlakukanlah orang lain dengan baik.

Orang lain itu bisa berarti orang-orang di sekitar kita: Istri, Suami, Anak, Orang tua, Atasan, Bawahan, Relasi, atau bahkan seorang Office Boy dan pembantu kita.

Pasangan anda adalah tulang rusuk Anda

Mungkin artikel atau kisah ini sudah banyak yang posting di internet. Saya pun mendapatkannya di sebuah mailist yang saya ikuti. Cerita ini cukup menyentuh, tentang arti pasangan hidup bagi Anda. Diharapkan setelah membaca kisah ini, kita bisa memahami arti pasangan anda dalam hidup anda dan lebih menyayanginya karena pasangan anda adalah tulang rusuk Anda.

Sebuah senja yang sempurna, sepotong donat, dan lagu cinta yang lembut. Adakah yang lebih indah dari itu, bagi sepasang manusia yang memadu kasih? Raka dan Dara duduk di punggung senja itu, berpotong percakapan lewat, beratus tawa timpas, lalu Dara pun memulai meminta kepastian. ya, tentang cinta.

Dara : Siapa yang paling kamu cintai di dunia ini?
Raka : Kamu dong?
Dara : Menurut kamu, aku ini siapa?
Raka : (Berpikir sejenak, lalu menatap Dara dengan pasti) Kamu tulang rusukku! Ada tertulis, Tuhan melihat bahwa Adam kesepian. Saat Adam tidur, Tuhan mengambil rusuk dari Adam dan menciptakan Hawa. Semua pria mencari tulang rusuknya yang hilang dan saat menemukan wanita untuknya, tidak lagi merasakan sakit di hati.”

Setelah menikah, Dara dan Raka mengalami masa yang indah dan manis untuk sesaat. Setelah itu, pasangan muda ini mulai tenggelam dalam kesibukan masing-masing dan kepenatan hidup yang kain mendera. Hidup mereka menjadi membosankan. Kenyataan hidup yang kejam membuat mereka mulai menyisihkan impian dan cinta satu sama lain. Mereka mulai bertengkar dan pertengkaran itu mulai menjadi semakin panas.

Pada suatu hari, pada akhir sebuah pertengkaran, Dara lari keluar rumah. Saat tiba di seberang jalan, dia berteriak, “Kamu nggak cinta lagi sama aku!” Raka sangat membenci ketidakdewasaan Dara dan secara spontan balik berteriak,

“Aku menyesal kita menikah! Kamu ternyata bukan tulang rusukku!” Tiba-tiba Dara menjadi terdiam, berdiri terpaku untuk beberapa saat. Matanya basah. Ia menatap Raka, seakan tak percaya pada apa yang telah dia dengar. Raka menyesal akan apa yang sudah dia ucapkan. Tetapi seperti air yang telah tertumpah, ucapan itu tidak mungkin untuk diambil kembali. Dengan berlinang air mata, Dara kembali ke rumah dan mengambil barang-barangnya, bertekad untuk berpisah. “Kalau aku bukan tulang rusukmu, biarkan aku pergi. Biarkan kita berpisah dan mencari pasangan sejati masing-masing.”

Lima tahun berlalu. Raka tidak menikah lagi, tetapi berusaha mencari tahu akan kehidupan Dara. Dara pernah ke luar negeri, menikah dengan orang asing, bercerai, dan kini kembali ke kota semula. Dan Raka yang tahu semua informasi tentang Dara, merasa kecewa, karena dia tak pernah diberi kesempatan untuk kembali, Dara tak menunggunya. Dan di tengah malam yang sunyi, saat Raka meminum kopinya, ia merasakan ada yang sakit di dadanya. Tapi dia tidak sanggup mengakui bahwa dia merindukan Dara. Suatu hari, mereka akhirnya kembali bertemu. Di airport, di tempat ketika banyak terjadi pertemuan dan perpisahan, mereka dipisahkan hanya oleh sebuah dinding pembatas, mata mereka tak saling mau lepas.

Raka : Apa kabar?
Dara : Baik… ngg.., apakah kamu sudah menemukan rusukmu yang hilang?
Raka : Belum.
Dara : Aku terbang ke New York dengan penerbangan berikut.
Raka : Aku akan kembali 2 minggu lagi. Telpon aku kalau kamu sempat. Kamu tahu nomor telepon kita, belum ada yang berubah. Tidak akan ada yang berubah.
Dara tersenyum manis, lalu berlalu.
“Good bye….”

Seminggu kemudian, Raka mendengar bahwa Dara mengalami kecelakaan, mati. Malam itu, sekali lagi, Raka mereguk kopinya dan kembali merasakan sakit di dadanya. Akhirnya dia sadar bahwa sakit itu adalah karena Dara, tulang rusuknya sendiri, yang telah dengan bodohnya dia patahkan.

“Kita melampiaskan 99% kemarahan justru kepada orang yang paling kita cintai. Dan akibatnya seringkali adalah fatal”

Pasir Kesunyian

Akulah pasir kesunyian
Yang kau sapa
Lewat gemuruh angin

Akulah pasir kesunyian
Yang tak mampu beranjak
Menarik sang debur
Yang membawa hanyut di pusara waktu

Sedang keriduan telah kau telan
Dan kau muntahkan lewat bibir hujan
Menyudahi titah yang kau lukis
Di kanvas-kanvas angin yang memutih

Karya : Listiana D. Safitri
Di ambil dari majalah Horison

KEPERGIANMU

Kawan,

Saat kau memilih

Menjadi debu yang terhempas angin

Akulah pagi tak berembun

Yang tak pernah mampu ciptakan kesejukan

Akulah lilin tak bercahaya

Lentera padam tanpamu

Kau pergi ciptakan sebuah akhir

Sederhanakan kisah yang kita cipta

Inginku tuliskan kata perpisahan

Namun ku tak tau harus memulai dengan huruf apa

Karena aku tak pernah rela

Membiarkan cerita kita menjadi kenangan

Yang terkikis oleh waktu

Ku selipkan rindu dalam lembar-lembar mimpi

Teringat aku akan canda tawamu

Ketika kita duduk bercengkrama

Merawat cinta dengan air mata

Sabtu, 02 Mei 2009

Ecsotis

Picture Captions
[Caption.iT - Face in Hole]

Perpisahan

Apa yang tersisa dari 3 tahun bersama?
Apa yang bisa kubawa sebagai pengingatmu?
Apa yang kau inginkan aku perbuat
Mungkin untuk yang terakhir dalam perjuangan kita menuntut ilmu

Aku ingat baiknya kamu memberikan bantuan ini itu
Aku suka saat kau contekkan PRmu padaku
Aku terharu waktu kau jadi bahu untuk tangisku
Aku senyum, waktu kau bilang aku 'gila'

Teman, tangis dan tawa seperti ini
Pada kita yang remaja ini
Pada kita yang sedang bergejolak ini
Coretanmu pada bajuku, akan kujadikan hiasan kamarku yang paling indah

Dan bila kita berpisah
Aku akan merindukanmu
Juga guru galak yang suka melotot
Juga guru baik yang suka tersenyum
Juga matahari yang mengawasi
Juga kantin saat aku ketemu kamu
Juga kenangan yang sudah kita gores bersama
juga aroma kita yang akan disini selamanya

Selamat jalan kawan
Selamat renangi air mata
Wahai sahabat yang kucinta
Engkau sahabatku, tetap sahabatku
Engkau sahabatku, tetap sahabatku

Manusia dilahirkan dalam kesucian

Manusia dilahirkan dalam kesucian, begitu juga aku. Namun, dunia ini semacam zat yang mengontaminasi segalanya. Bayangkan, banyak gadis yang suci berseri, kini murung tak bermasa depan. Aku membayangkan gadis murung itu saat bayi, saat TK, saat SD, saat tanpa rekayasa. Mungkin dialah anak ceria di taman itu. Mungkin dialah yang merindukan bulan dimalam hari seraya bernyanyi, “Ambilkan bulan Bu…Ambilkan bulan Bu…yang slalu bersinar di langit…” Bulan adalah cita-cita anak itu.

Dan kini gadis itu murung. Rautnya lelah carut marut. Walaupun mengatasnamakan kemajuan jaman. Bedak gincu, dan munkin silicon atau sejenisnya di tanamkan dalam lading tubuhnya. Dan kini ia dalam genggaman lelaki. Atau lelaki saja???Tapi apa bedanya???Mereka sama-sama bicara dengan tubuh mereka. Mereka telah kehilangan fitrah. Mereka telah tidak suci lagi. Namun, wanita itu bukan pelacur, tapi apa bedanya???

Kini wanita itu hanya menyesali diri, tapi tak bisa keluar dari kepungan zaman. Ia telah tersedot oleh kehidupan kasar. Ya ia ibarat seorang yang ditutup matanya dan dibiarkan saja berjalan di hiruk pikuk kota.

Dia memang tertawa tapi matanya tidak bisa berbohong. Ia sedih di atas keceriaan. Ia sepi diatas kehingarbingaran. Ia lenyap. Ia yang ada hanya ia yang tidak ada. Memang membingungkan, tapi ialah yang kehilangan fitrah. Dan aku tak mau itu, karenanya izinkan aku jadi “Pembrontak Sejati”

Oh ya, tapi tak seharusnya aku di sebut pembrontak, karena aq justru berjalan di jalur yang benar. Tapi karena semua mengambil jalur yang berlawanan denganku, mereka menyebutku pembrontak. Dan aku menyebut diriku sendiri “Pembrontak Sejati”

Hasrat itu memenag ada. Tapi aku hanya menyimpannya dalam dada. Aku manusia normal, tapi aku memiliki tubuh dan jiwa. Bila tubuhku tak terkendali, maka jiwaku turun tangan. Memang aku makhluk biologis. Aku tertarik pada ketampanan lelaki. Aku normal. Namun aku tak bisa mengikuti mereka untuk menyalurkan itu semua karena aku tidak yakin itu bisa menyelesaikan masalah ku

Aku tau karena aku sering berimajinasi dan tentu saja membaca, bahwa nafsu manusia terhadap dunia tidak akan ada habisnya. Bahwa manusia cenderung pada sesuatu yang memiliki sensasi. Sehingga ia terbang, ekstase, dan terus…terus…terus…sampai ia mati. Dan aku tak mau mati dalam keadaan demikian.

“Bila tubuh adalah modal social sebuah kekayaan yang di pertaruhkan dalam kehidupan seseorang, akulah yang fakir itu. Akulah orang yang miskin itu. Akulah yang terlantar ditinggalkan oleh setiap kepentingan yang mengatasnamakan pergaulan. Karena itu lebih baik aku menjadi diriku sendiri dan tidak terganggu oleh semuanya.”

Ecsotis friend

Ecsotis friend
foto bareng sewaktu selesai ujian praktek agama tgl 28 April 2009